Moms Zaman Now Harus Smart Kelola Keuangan

:: Moms Zaman Now Harus Smart Kelola Keuangan Keluarga ::

(oleh : Poloria Sitorus, S.Pd)

(Foto dokumentasi IG @moneysmart.id)

Ketika berubah status dari gadis menjadi istri dan ibu rumahtangga, secara otomatis kita dituntut menjadi seorang akuntan handal. Tak peduli latar belakang pendidikan kita sebelumnya. Management dan pengelolaan keuangan keluarga diserahkan secara utuh kepada istri atau ibu rumahtangga.
Mulai dari belanja harian, penyediaan kebutuhan primer, sekunder, kebutuhan lux, tagihan air dan listrik setiap bulannya, kredit motor, sewa rumah, anggaran uang sekolah anak, asuransi dan lain sebagainya.

Jika Anda seorang ibu rumahtangga yang tetap berkarir di kantoran dengan slip gaji lumayan besar ditambah gaji suami, mungkin pengelolaan keuangan keluarga terbilang mudah. Karena ada dua sumber pemasukan. Apalagi kalau jabatan Anda atau jabatan suami Anda di kantor sebagai pegawai tinggi, seperti misalnya Manager atau Wakil Direktur Perusahaan. Bisa dikatakan tidak banyak kendala atau masalah keuangan yang akan Anda hadapi karena gaji Anda mungkin terbilang cukup tinggi dibanding pegawai rendah lainnya, seperti Cleaning Service, Sopir, dan lain sebagainya yang gajinya bahkan kadang-kadang di bawah UMR (Upah Minimum Regional).

Lalu bagaimana kalau Anda hanya seorang ibu rumahtangga 'full times moms' yang hanya mengharapkan gaji suami per bulan tanpa ada tambahan pemasukan lainnya? Dengan tanggungan lima orang anak, ditambah lagi beban tanggungan lainnya. Barangkali Anda harus gali lobang tutup lobang untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga Anda.

Belum lagi harga-harga kebutuhan pokok yang terus melambung tinggi dari tahun ke tahun. Dan pengaruh pelemahan nilai rupiah, sebagaimana dilansir oleh www.moneysmart.id bahwa di awal tahun 2018 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp.13.500; hingga pada Mei 2018 turun lagi menjadi Rp.14.000; dan mencapai titik terendah pada Oktober 2018 hingga Rp.15.200; per dolar AS. 

Pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS ini dikatakan mencapai titik terendah sejak krisis moneter sejak tahun 1998. Mau tidak mau, suka tidak suka, hal ini tentu sangat berimbas pada pendapatan dan naiknya harga-harga kebutuhan pokok sehari-hari. Nilai rupiah "seolah tak berharga lagi." Coba bayangkan, satu dolar AS saja harus kita bayar dengan Rp.15.200; Itu artinya nilai rupiah kita 15.200 kali lebih rendah dibanding nilai mata uang dolar AS. Atau ilustrasi lainnya, jika masyarakat di Amerika Serikat membeli sebutir telur hanya dengan 2 dolar AS saja, maka  kita sebagai masyarakat Indonesia harus membayarnya dengan harga Rp.30.400; Miris sekali bukan.

Lalu bagaimana kita menanggapi dan mengimbangi hal ini? Tentunya dengan pengelolaan keuangan yang smart. 

(Foto dokumentasi pribadi penulis saat melayani pelanggan di kantin keluarga)

Sebagai ibu rumahtangga, kita tidak boleh hanya berdiam diri dan pasrah sebagai konsumen belaka. Di era digital yang super canggih ini, banyak hal yang memungkinkan para ibu rumahtangga untuk lebih berdaya menambah penghasilan sampingan bahkan hanya dengan bekerja dari rumah menggunakan smartphone. Mengapa tidak.?!


(Foto dokpri Banner ***DEARDO TRAVEL)

Contohnya saja, saya sendiri. Meski memilih 'full times moms' agar lebih fokus mengurus anak dan keluarga, saya tidak mau hanya berdiam diri di rumah menunggu slip gaji suami setiap bulannya. Saya memilih merdeka dalam pengelolaan keuangan keluarga. Saya mencoba melihat peluang bisnis, mulai dari bisnis offline seperti mengelola kantin keluarga hingga bisnis online travel, penjualan Tiket Pesawat berbasis digital, pengisian pulsa all operator, hingga pembayaran PDAM dan PLN sistem online, penjualan voucher PLN Pra-Bayar,  pembayaran asuransi BPJS dan kerja sama dengan TV Kabel dan Home Kredit. Semua bisnis online ini saya jalankan hanya dengan menggunakan beberapa aplikasi dengan sistem digital di smartphone saya.

(Foto dokpri penulis. Aplikasi Bisnis Online ***DEARDO TRAVEL)

Dengan menjalankan berbagai bisnis online ini, tentu saya harus lebih smart mengelola sistem keuangan keluarga. Secara khusus, saya membuat pembukuan terpisah dan terperinci. Misalnya pencatatan modal usaha awal dan penjualan harian di kantin keluarga. Catatan setiap kali Top Up saldo pulsa, Top Up Saldo Smart in Pays (aplikasi bisnis online yang saya gunakan). Catatan hasil penjualan, kalkulasi gaji karyawan hingga belanja harian di dapur dan hal-hal lainnya yang dirasa penting selalu saya catat dengan terperinci. Hal ini memudahkan saya untuk menghitung laba dari setiap usaha yang saya jalankan. Sehingga pangkal modal akan selalu kembali untuk modal. Keuntungannya bisa dikalkulasikan secara rinci untuk kebutuhan lain, sebagian ditabung sedikit demi sedikit atau memperbesar modal usaha serta berpikir untuk investasi yang lebih besar lagi.

(Foto dokpri penulis sebagai ibu rumahtangga, mengurus anak, mengelola kantin keluarga, dan bisnis online tetap berusaha konsiaten untuk menulis di blog)

Tidak hanya dengan mengelola bisnis kantin keluarga dan bisnis online, saya juga aktif sebagai blogger dan quter alias pemburu quiz. Untuk kedua hal ini, jangan dianggap remeh. Pasalnya, dengan menulis di blog juga bisa lhooo menambah pundi-pundi saldo di rekening tabungan, misalnya saat beberapa artikel tulisan kita terpilih sebagai pemenang lomba menulis. Apalagi jika penyelenggara lomba menulis dari BUMN hadiahnya terbilang lumayan besar (dari Rp.3.000.000; hingga Rp.10.000.000;an jika terpilih sebagai Juara 1, 2 atau Juara 3).

(Foto dokpri penulis. Voucher dari Harian KOMPAS sebagai Hadiah Quiz)

Dari hobbi berquiz ria, saya juga terbilang sering hokki dan selalu mendapat hadiah hiburan, seperti tas sekolah anak, sepatu, t-shirt, dll. Yah, hitung-hitung lumayan juga nominalnya jika di rupiahkan. Harga tas merk tertentu bisa mencapai Rp.300.000; hingga Rp.500.000;an. Dengan seringnya saya mendapatkan hadiah quiz maka saya bisa menghadiahkan tas sekolah kepada para ponakan, adik ipar dll tanpa harus keluar duit. Yah, begitulah salahsatu cara smart saya mengelola keuangan keluarga. Semua potensi, sumberdaya dan benda serta aplikasi yang ada di smartphone pun bisa kita manfaatkan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat dan positif tentunya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan sebaik mungkin. 



Intinya, Moms Zaman Now dituntut untuk lebih smart dalam mengelola sistem keuangan keluarga.

#CerdasDenganUangmu

Artikel ini diikut sertakan dalam Lomba Menulis Blog Competition yang diselenggarakan oleh MoneySmart.id @moneysmartid

Salam,

Poloria Sitorus, S.Pd

(Penulis adalah mantan jurnalis yang ingin terus menulis. MomsWriterSmartPreneurs)







Komentar

Postingan Populer