10 TIPS JITU Menghindari Kecanduan Gadget Terhadap Anak Sejak Usia Dini
*
Tidak bisa dipungkiri bahwa di era yang serba digital ini, anak-anak juga harus kita perkenalkan dengan gadget agar mereka melek teknologi. Namun orangtua harus memilah penggunaan gadget yang tepat terhadap anak. Pasalnya banyak orangtua yang kebablasan memberikan gadget kepada anak-anak mereka tanpa aturan, bahkan tidak sedikit orangtua yang telah membiasakan anak-anak mereka bermain gadget sejak usia dini tanpa pengawasan untuk penggunaan gadget secara tepat guna.
Parahnya, setelah si anak kecanduan gadget banyak orangtua yang hanya mengeluh sana-sini tanpa tahu solusi dan cara mengatasi masalah anak-anak mereka.
Nah, dalam artikel kali ini penulis akan memaparkan beberapa Tips Jitu Menjauhkan dan Menghindari agar Anak TIDAK Kecanduan Gadget yah Ayah/Bunda.
Namun sebelumnya, Ayah/Bunda harus tahu beberapa dampak buruk atau dampak negatif jika Anak sudah kecanduan Gadget sebagai berikut ini;
1. Resiko Depresi
2. Gangguan Kecemasan
3. Sulit Fokus
4. Kepribadian Bipolar
5. Penurunan Perkembangan Otak Anak
6. Penurunan Kemampuan Interaksi Sosial terhadap lingkungan sekitarnya
7. Penurunan Kemampuan Komunikasi (Bahasa Lisan maupun bahasa Tulisan)
8. Bahaya Radiasi terhadap kesehatan mata
9. Bisa memicu obesitas
10. Kurangnya Minat Bermain di Alam Terbuka
11. Memicu Sifat Agresif Anak atau Tempramental
**
Nah, Ayah/Bunda itu tadi beberapa dampak buruk atau dampak negatif yang terjadi jika anak sudah kecanduan gadget. Ngeri juga yah...🤔🤔🤔
Ayooo...Ayah/Bunda coba kita analisis bersama-sama, kira-kira point mana saja yang telah terlihat pada sifat anak-anak Ayah/Bunda di rumah yang nyatanya sudah terlanjur kecanduan Gadget? Semoga tidak sampai melibihi 5 point yah Ayah/Bunda.
Sebagai orangtua tentu saja kita ingin memberikan hal-hal baik terhadap anak-anak yang kita cintai dan kasihi. Kita juga tidak menginginkan sifat-sifat dan karakter negatif melekat dalam diri anak-anak kita bukan?!
Jadi, sebelum kecanduan Gadget pada anak kita lebih “akut” berikut ini penulis akan berbagi Tips Menjauhkan dan Menghindari Anak dari Kecanduan Gadget.
Langkah pertama yang harus Ayah/Bunda lakukan adalah membuat kesepakatan bersama pasangan. Bahwa bermain Gadget terhadap anak harus dikendalikan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat untuk mengedukasi anak terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Mengedukasi anak untuk memahami dunia digital secara positif dan terarah dalam panduan dan pengawasan orangtua.
Setelah berembuk dan membuat kesepakatan bersama pasangan, Ayah/Bunda silahkan menerapkan tips berikut ini bersama-sama mulai dari sekarang:
1. Setiap Ayah/Bunda pulang ke rumah (misalnya pulang kerja), berikanlah tubuhmu untuk teman bermain anak, bukan gadgetmu.
2. Sediakan “quality time” bersama anak dengan membaca buku-buku dongeng atau cerita anak. Hal ini lebih efektif jika dijadikan sebagai kebiasaan setiap sebelum tidur. Lakukan dengan konsisten dan berceritalah kepada anak dengan sepenuh hati. Dengan membacakan buku-buku dongeng kepada annak setiap malam, akan memberikan banyak dampak positif terhadap perkembangan daya imajinatif anak, perkembangan otak serta meningkatkan kemampuan komunikasi anak. Selain memperkaya wawasan dan pengetahuan anak, hal ini juga dapat mempererat kedekatan emosional dan psikologis antara anak dan orangtua. Disisi lain, Ayah/Bunda juga bisa menyelipkan pesan-pesan moral sebagai pengajaran dan pendidikan karakter terhadap anak tanpa mereka harus merasa digurui.
3. Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari Ayah/Bunda. Misalnya, jika Ayah hobi pelihara Ayam atau Burung, libatkan anak untuk memberi makan hewan peliharaan tersebut. Hal itu berguna kelak meningkatkan rasa empaty si anak terhadap mahluk lainnya.
4. Ajak Anak Bertanam Bersama di pekarangan rumah. Ayah/Bunda juga bisa menanamkan hobi beratanam kepada anak sejak usia dini. Ini akan lebih baik daripada membiarkan anak bermain gadget berjam-jam di dalam kamarnya. Mengajak anak ikut bertanam, menggali tanah dan menaman sebuah butiran Tomat atau Kentang pasti menjadi pengalaman luar biasa bagi anak. Dan tentu saja kegiatan ini sangat bermanfaat positif bagi perkembangan otak, mental dan psikis anak-anak. Kegiatan bertanam bersama juga bisa meningkatkan bonding antara anak dan orangtua serta memicu kreatifitas berpikir anak-anak. Jika tidak memiliki kebun, kita juga bisa mengajak anak melakukan aktifitas bertanam di pekarangan rumah atau bahkan bertanam di dalam pot atau polybag.
5. Memasak bersama. Saat Bunda memasak di dapur, ayooo ajak anak turut menyaksikan aktifitas Bunda memasak. Tak apa agak sedikit berisik di dapur, Bunda bisa sambil bernyanyi bersama anak-anak. Saat Bunda mengupas bawang, kunyit atau jahe, perkenalkan mereka pada beragam bumbu dan sayuran yang sedang Bunda gunakan untuk memasak. Jelaskan apa manfaatnya untuk tubuh kita dan bagaimana caranya tumbuh hingga berbuah dan berbunga. Pengalaman demikian akan tersimpan dalam memory otak anak, sehingga akan lebih mudah bagi mereka kelak mempelajarinya di sekolah. Itu akan memicu rasa ingin tahunya lebih besar lagi.
6. Bermain di Alam Terbuka. Sejatinya sangat penting bagi anak untuk memperkaya pengalaman masa kecilnya dengan bermain di alam bebas. Sangat disayangkan jika masa kecil anak-anak kita tumbuh hanya dengan menghabiskan hari-harinya bermain gadget dan game online, tanpa tahu bagaimana terjadinya. Dari sebelah mana Matahari terbit kemudian terbenam dimana? Dan banyak pengetahuan alam yang seharusnya Ayah/Bunda bisa ajarkan sejak anak usia dini. Ayah/Bunda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang kelak memicu daya berpikir kritis anak sejak kecil. Misalnya; “Nak, tau nggak sih kenapa awan berubah jadi hitam saat mau hujan? Atau kemana perginya air hujan setelah turun dari langit? Atau berapa banyak Burung yang beterbangan di udara? Atau mengapa Ulat yang seram bisa bermetamorfosis menjadi Kupu-Kupu yang cantik dan indah?”
7. Yuk, Menangkap Capung dan Kupu-Kupu...🤗🤗🤗 Kegiatan ini paling sering saya lakukan kalau melihat anak-anak sedang merasa bosan atau saat si kecil sedang mengalami stanting. Jika Ayah/Bunda sesekali melakukan ini bersama anak, ini akan menjadi pengalaman seru bagi mereka lhooo... Tidak percaya? Coba aja, Ayah/Bunda pasti akan melihat kebahagiaan di wajah anak-anak saat mereka berhasil menangkap seekor Capung atau Kupu-Kupu yang lucu. Itu akan menjadi pengalaman luar biasa yang tidak bisa dibayar dengan rupiah atau dolar sekalipun.
8. Menulis dan Corat-Coret di Tanah. Ini juga seru lhoooo Ayah/Bunda... Ini pengalaman masa kecil penulis yang hingga saat ini saya terapkan kepada kedua putra saya yang masih batita dan balita. Menulis dan Corat-Coret di Tanah adalah salahsatu metode efektif mengajak anak belajar menulis A, B, C, D dengan tehnik bermain. Let’s play and learning. Ajak mereka menggambar mobil-mobilan, robot, kuda poni atau apapun yang mereka sukai dengan menggunakan patahan ranting kayu kering sebagai alat tulisnya dan tanah sebagai pengganti buku. Anak-anak pada umumnya menyukai cara seru belajar dan bermain ini... Well, coba Ayah/Bunda praktekkan langsung yah... Yuk, ajak anak belajar sambil bermain di halaman atau pekarangan rumah sembari menikmati indahnya semburat cahaya saat matahari menuju ufuk Barat. Sesekali sambil bernyanyi;
**
Timur...Tenggara,
Selatan, Barat Daya..
Barat, Barat Laut,
Utara, Timur Laut.
*
Ayah/Bunda bisa mengajak anak bernyanyi tentang 8 Arah Mata Angin ini sembari mengajak si anak menunjuk setiap sudut/arah mata angin tersebut, mulai dari Timur hingga ke Timur Laut.
9. Bermain gadget bersama orangtua pada saat jam yang sudah ditentukan. Sebagai orangtua kita tentu tidak ingin anak-anak kita gaptek kan. Tetap saja, kita harus kenalkan gadget kepada anak-anak kita, namun harus dengan kesepakatan dan ketentuan khusus. Gunakanlah gadget bersama anak untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. Misalnya membuka situs ensiklopedia, belajar tentang banyak hal seru dari youtube, mulai dari cara membuat aquarium mini dari barang-barang bekas, cara membuat boneka, menggambar hewan lucu dari Angka, cara mengembangbiakkan Tanaman Strowberry, teknik cangkok , hingga melihat pergeseran lempeng Bumi di dalam samudera, dan lain sebagainya. Tentukan waktu 1-2 jam sehari misalnya, namun Ayah/Bunda harus disiplin dan konsisten juga terhadap diri sendiri.
10. Stop dan Jangan Main Gadget di tempat tidur. Point ke-10 ini adalah point terpenting yang harus bisa disepakati dan diaplikasikan oleh Ayah/Bunda. Jadikan tempat tidur sebagai area NO-Gadget! Anak cenderung bisa disiplin jika melihat Ayah/Bunda mereka juga disiplin melakukan hal-hal yang telah disepakati bersama. Berikan contoh pada anak. Dan jadikan tempat tidur sebagai tempat bercengkrama dengan anak-anak. Tempat bercerita tentang keseharian anak-anak. Ayah/Bunda bisa tanyakan pengalaman paling berkesan mereka hari ini, atau ceritakan pengalaman masa kecil Ayah/Bunda yang paling seru sebagai pengganti dongeng sebelum tidur bagi anak-anak Anda.
“Waktu terus melaju. Dan masa kecil anak-anak kita tak’kan pernah bisa diulang kembali,” kalimat inilah yang selalu saya tegaskan kepada suami agar dia memahami komitmen-komitmen kami untuk semua point yang saya jabarkan di atas. Dan meski tidak mudah, lambat laun kebiasaan-kebiasaan baik itu bisa diterapkan. Slow but sure.
**
Artikel ini diikut sertakan dalam Blog Competition “Share Your Parenting Story” yang diselenggarakan oleh Ibupedia.Com. Ayah/Bunda silahkan baca artikel lainnya tentang Anak, Kehamilan dan Persalinan, seputar ASI dan MPASI, seputar Keluarga dan Parenting klik website Ibupedia.Com di https://www.ibupedia.com atau info lainnya di
https://www.ibupedia.com/artikel/balita/i-jadwal-dan-menu-mpasi-bayi-usia-6-bulan/
SEKIAN
Penulis,
Poloria Sitorus, S.Pd.
Komentar
Posting Komentar